Selasa, 19 Februari 2013

Bindeng.....


Suatu hari Nyong sedang dalam perjalanan dari Cinere ke Pondok Labu dengan menumpang sebuah angkot, dan kebetulan saya duduk disebelah sopir.
Setelah sampai di depan Mal Cinere, ada seorang pemuda minta diturunkan, kemudian pemuda itu hendak membayar ongkosnya.
Si pemuda itu bertanya kepada sopir di sebelah saya, namun rupanya si pemuda itu suaranya bindeng.
Pemuda : hang ! heraha onghosha ? ( Bang ! berapa ongkosnya ? )
Namun sopir di sebelah saya itu diam saja.
Pemuda : hang ! heraha onghosha ? hihanya hok hiem aha, huhek huping huha ? (Bang ! berapa ongkosnya ? ditanya kok diem aja, budek kuping lu ya ? )
Sopir tetap diam.
Pemuda : he hrengsek! hihanya hiem aha ! uhah hih hepek aha ! (Ye brengsek !ditanya diem aja ! udah nih cepek aja!)
Setelah menerima uang cepek ( Rp 100 ) itu, si sopir segera menjalankan angkotnya lagi. Lalu Si Nyong bertanya pada sopir, "Bang, kenapa sih tadi ditanya sama orang itu, kog nggak jawab ?"
Lalu si sopir menjawab, "Hua hih hukannya hak hau hawab ! hari hada hua hikira heledek, hendingan hua hugi hepek !" (Gua sih bukannya nggak mau jawab! dari pada gua dikira ngeledek, mendingan gua rugi cepek !").
Rupanya si sopir juga bindeng...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar