Minggu, 01 Agustus 2010

Pantas Mati... Ijuk ditelan

Seorang wanita warga RT 08 RW 15 ada yang meninggal. Sebagai tetangga yang baru 2 hari tinggal disana Herman turut menunjukkan dukacitanya dengan cara ikut melayat almarhum.
Banyaknya pelayat membuat Herman harus ikut antri menengok jenazah. Satu persatu pelayat menghampiri jenazah, berdo'a dan membuka tutup muka jenazah kemudian menutupnya lagi. Setelah itu pelayat berlalu dan digantikan oleh pelayat dibelakangnya. Begitu seterusnya.
Herman yang tidak sabaran langsung maju begitu pelayat didepannya maju sehingga jenazah dilihat oleh 2 orang sekaligus. Tentu saja orang yag duluan dari Herman duduk menghadap wajah jenazah dan Herman duduk menghadap kebagian tengah jasad jenazah. Herman dan orang itu berdo'a. Ketika pelayat awal membuka penutup wajah jenazah, Hermanpun membuka kain kafan didepannya, tepat ditengah-tengah tubuh jenazah.
Alangkah kagetnya Herman melihat pemandangan adanya mulut yag dipenuhi rambut-rambut kasar.
Sambil mengusap mukanya Herman bergumam. "Pantas mati... Ijuk ditelan..."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar