Jumat, 06 Agustus 2010

Ceramah Ustazd Memang padiah...

Disuatu surau tua di kampung tengah dilaksanakan ceramah dalam rangka memasuki bulan suci Ramadhan. Tak tanggung-tanggung panitia mendatangkan ustad dari kota. Kondisi surau yang sudah reot dengan lantai papan yang jika diinjak yang satu maka yang lainnya akan naik.
Adalah seorang jemaah bernama Mak Inggi sengaja datang ke surau itu dengan menggunakan kain sarung dan duduk dibagian belakang. Biar terasa adem, ketika hendak duduk Mak Inggi sengaja mengangkat sarungnya dan membiarkan burung kesayangannya mengenai lantai papan yang dingin. Tak diduga tak dinyana ternyata ketika ada orang lain yang masuk surau membuat papan yang diinjaknya turun sehingga menaikkan papan disebelahnya. Pas sekali hal itu membuat burung kesayangan Mak Inggi  terjepit. Waw....
Mau menjerit rasanya tapi Mak Inggi malu. Akhirnya ditahannya juga duka lara sakit yang menyiksa itu sampai selesainya ceramah. Namun matanya tak kuasa membendung linangan air mata yang menetes tak henti-henti.
Melihat Mak Iggi berlinangan air mata, Pak Ustad pun merasa tersanjung.
"Lihatlah Bapak-Bapak dan Ibu-ibu sekalian, orang tua kita dibelakang tu.... Beliau Tau hidup akan mati makanya beliau menangis mendengarkan ceramah saya..." katanya sedikit bangga.
Selesai ceramah dan orang-orangpun pulang, Mak Inggi masih juga duduk menahan sakit dengan air mata yang semakin deras mengalir. Pak Ustad menghampirinya....
Ustad          : "Baa, Mak... Padiah bana ceramah ambo sampai bantuak tu bana apak manangih..."
Mak Inggi   : "Ceramah Ustad memang Padiah, stad... Tapi... Labiah padiah pulo le... unggeh tasapik salamo tu di lantai papan... Ondeh, nak... ntah ka bisa waang baradiak lae..."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar