Sabtu, 21 Juli 2012

Kisah Nyata : "Silakan Bapak Bubarkan Golkar Biar saya lapor sama Akbar Tandjung

Pagi itu.. tahun 2000 seorang aktifis tengah mengendarai sepeda motor butut (honda Kijang) di jalan Diponegoro Pekanbaru. Jelas sekali Honda Kijang keluaran tahun 1976 itu pasti tidak memiliki kelengkapan surat menyurat namun dengan gagah berani pengendara itu mmbawa hondanya dengan santai tanpa mengenakan helm pula.
Prittt... terdengar sempritan polisi lalu lintas yang lansung menyalip dan memerintahkan berhenti.
Polisi   : Selamat Pagi pak... Tolong perlihatkan SIM dan STNK
Aktifis  : Gak ada Pak... (katanya santai)
Polisi    : Gak punya SIM dan STNK? Berani sekali Bapak membawa kendaraan dijalan protokol tanpa SIM dan STNK. Tolong KTPnya?
Aktifis   : Tak ada juga pak..
Polisi     : Hah.. KTP pun tak ada? jadi apa yang ada?
Aktifis   : Kartu Golkar pak..
Polisi     : Hah... Kartu Golkar? Kalau Kartu Golkar sih gak perlu.
Aktifis   : Apa kata Bapak? Kartu Golkar gak perlu? Kalau memang Bapak bilang Golkar gak perlu bapak bubarkan saja Golkar itu. Biar saya laporkan Bapak pada Akbar Tandjung bahwa Bapak mau membubarkan Golkar. Bapak jangan macam-macam. Saya ditangkappun gak apa-apa asal jangan partai saya Bapak rendahkan begitu. Siapa nama Bapak? biar saya laporkan karena bapak mau membubarkan partai saya.
Akhirnya si Polantas kewalahan menghadapi cerepetan aktifis itu. apalagi dia dituduh akan membubarkan partai Golkar. Bisa berabe pikirnya. Akhirnya si Polisi berlalu sementara aktifis masih juga nyerepet gak terima partainya mau dibubarkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar